Hujan Petang

Hujan petang sering mengusik rasa. Aku jadi teringat kampung halaman, rindu pada yang sudah tiada dan terkenang hari-hari silam yang pergi dibawa angin waktu.

Jauh di rantau orang meski lebih suku abad tidak menghakis kasihku pada kampung halaman. Bayu Selat Melaka tidak memudarkan rinduku pada hamparan sawah padi di daerah kelahiran. Kota Melaka nan kukuh berdiri berabad lamanya masih juga tak upaya meragut ingatanku terhadap rumah lama tinggalan ayahanda bonda tercinta. Masih ada sisa rumah itu di tepi sungai, di belakangnya sawah padi yang menguning di hujung tahun seperti ini.

Akukah anak seluang yang jauh melaut tapi belum pulang ke tepi pantai? Akukah bangau yang terbang tinggi tapi belum juga kembali singgah di belakang kerbau?

Dan kalau aku pulang, hanya sekadar untuk mengutip rindu, apakah maknanya?